Mengenai Saya

umur berapa kamu menikah?

Selasa, 25 Januari 2011

Berkenalan dengan Virus

Makhluk yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi manusia, ia sering diidentikkan dengan penyakit karena umumnya kita mengenal virus sebagai salah satu agen penyebab penyakit. Tentu kita belum lupa kehebohan penyakit flu burung dan flu babi yang membuat kita bergidik ngeri. Bagaimana tidak? makhluk tak kasat mata itu bisa membuat manusia tiba-tiba tak berdaya, bahkan tak jarang mengantarkan pada kematian. Selain flu, banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus, seperti hepatitis, cacar, rabies, beberapa jenis kanker, HIV AIDS dan lain-lain.

Virus Cartoon | Image from http://dolla.wordpress.com/
Kata “virus” berasal dari bahasa latin yang berarti toxin atau racun. Sejak diketemukan tahun 1898, sudah lebih dari 5000 jenis virus yang berhasil diungkapkan identitasnya, tersebar hampir di semua ekosistem di muka bumi ini, ada yang menginfeksi manusia, tanaman, hewan besar, hewan kecil, archaea dan bahkan bakteri yang imut-imut pun dia serang juga.
Benda Hidup atau Mati?
Virus selalu mengintervensi tubuh atau sel makhluk hidup lain. Saat berada di luar sel inang, virus tak lebih hanyalah sebuah paket bahan kimia yang terdiri atas kapsid (protein selubung tubuh) dan materi genetik berupa asam nukleat. Virus tidak dapat berkembang biak, tidak dapat makan dan menghasilkan energi untuk ‘kehidupannya’, sehingga virus lebih tepat disebut benda mati saat berdiri sendiri. Tapi begitu virus menemukan sel inang dan berhasil masuk ke dalamnya, mereka dapat bereproduksi untuk memperbanyak diri, ia juga mengambil energi yang ia perlukan untuk tumbuh dan ‘hidup’, dan yang paling berbahaya, umumnya virus akan menyebabkan inangnya sakit.
Karena sifatnya yang seperti itu, ilmuwan pun berbeda pendapat, apakah virus makhluk hidup atau benda mati? Namun akhirnya virus digolongkan sebagai makhluk peralihan dari benda mati ke makhluk hidup. Hmm…dasar virus, sukanya bikin bingung orang.
Sejarah Penemuan Virus
Virus yang pertama kali berhasil diidentifikasi dan dikristalisasi adalah Tobacco Mozaic Virus (TMV) yang menyebabkan penyakit mozaik pada tanaman tembakau. Adalah Wendell Meredith Stanley, ahli biokimia asal Amerika Serikat yang berhasil mengkristalkan virus tersebut pada tahun 1935. Penemuan virus ini tidaklah mudah, perlu waktu setidaknya 15 tahun sejak penyakit mozaik tembakau pertama kali diteliti oleh Adolf Meyer tahun 1883 hingga diketahui bahwa peyebabnya adalah virus. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanowsky sempat menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mozaik tembakau adalah senyawa toksin yang dihasilkan bakteri, namun pendapat ini dibantah oleh Martinus Beijerinck di tahun 1897 yang berhasil membuktikan bahwa benda tersebut bukanlah bakteri dan bukan pula senyawa kimia toksin.
Beijerinck mengulang percobaan Ivanowsky dengan menyaring ekstrak daun tembakau yang terinfeksi melalui suatu filter yang pori-porinya berukuran lebih kecil dari bakteri. Meskipun seluruh partikel dan bakteri sudah tersaring, namun air saringan (filtrat) yang lolos dari filter tetap menunjukkan kemampuan menginfeksi. Maka Beijerinck menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah suatu agen penyakit jenis baru. Ia menamakannya contagium vivum fluidum (kuman hidup yang dapat larut) yang kemudian disebut virus . Beijerinck berkeyakinan bahwa virus itu berbentuk cairan di alam, namun belakangan Stanley berhasil membuktikan bahwa virus TMV dapat dikristalkan.
Struktur Virus
Ukuran tubuh virus sangat kecil, kira-kira 30 nm – 450 nm saja, jauh lebih kecil dari bakteri pada umumnya yang berukuran mulai dari 500 nm. Struktur tubuh virus sangat sederhana namun efektif, seperti tadi disebutkan bahwa virus hanya terdiri atas materi genetik (DNA atau RNA) yang dilindungi oleh selubung protein yang disebut kapsid, dan beberapa jenis virus kapsidnya diselubungi oleh amplop.
Berikut ini adalah struktur virus secara umum, masing-masing virus tentu saja memiliki struktur tubuh yang berbeda-beda bentuknya.

General Structure of Virus | Image from www.sparknotes.com
Cara Virus untuk ‘Hidup’
Hidupnya virus amat bergantung pada inangnya, jadi mereka musti pintar-pintar mencari cara masuk ke dalam sel makhluk hidup. Berikut ini tahapan yang umum dilakukan oleh virus:
Penyebaran. Partikel virus dapat menyebar melalui berbagai cara dan media, bisa lewat udara, makanan, darah, atau feses yang terkonaminasi, bisa juga lewat kontak fisik, hubungan seksual dan ada pula yang menumpang pada makhluk hidup lain (vektor pembawa) seperti nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue.
Adsorpsi. Setelah adanya kontak fisik, virus akan menempel pada permukaan sel, tapi tidak sembarang sel bisa virus hinggapi, hanya permukaan sel yang memiliki reseptor (partikel penerima) yang cocok saja yang jadi sasaran. Seperti contoh Tobacco Mozaic Virus yang hanya menyerang tanaman tembakau, tapi tidak menyerang tanaman lain atau hewan dan manusia karena pada sel selain tembakau tidak terdapat reseptor yang dapat dihinggapi virus tersebut.
Penetrasi. Setelah berhasil menempel, langkah selanjutnya adalah masuk ke dalam sel tubuh inang.
Replikasi. Inilah tujuan virus memasuki sel inang, memperbanyak diri dengan memanfaatkan sistem mesin sel tubuh inang. Karena virus hanya memiliki materi genetik, maka ia memanfaatkan bahkan mengendalikan ribosom, enzim-enzim dan mesin sel lain yang diperlukan yang terdapat dalam sel tubuh inang untuk menggandakan dirinya. Benar-benar cerdas namun merugikan.
Cara virus bereplikasi pun bermacam-macam, setidaknya ada dua cara yang umum dilakukan virus untuk bereplikasi di dalam tubuh inang.
Litik. Virus yang sudah menggandakan diri di dalam sel memaksa keluar dengan cara merusak membran sel inang hingga sel inangnya akan mati. Virus ini kemudian akan menginfeksi sel lain yang masih hidup. Waktu yang diperlukan sejak virus menginfeksi hingga keluar dengan cara melisis sel inang (satu siklus) bervariatif, mulai dari hitungan menit hingga hari.
Lisogenik. Virus jenis lain melakukan replikasi tanpa merusak sel inang, karena virus jenis ini ‘hanya’ menyisipkan materi genetiknya (disebut provirus) ke dalam materi genetik sel inang. Karena provirus ini terintegrasi dengan materi genetik sel inang, maka ia akan ikut digandakan saat sel inangnya menggandakan diri, sehingga akan terbawa pada materi genetik sel anakan.
Pemanfaatan Virus
Virus memang identik dengan penyakit, tapi kita juga dapat memanfaatkan virus untuk kemaslahatan manusia. Seperti tadi dijelaskan virus dapat menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel inang, sehingga materi genetik itu dibaca oleh mesin sel inang untuk menghasilkan protein tertentu yang ‘diinginkan’ oleh virus. Nah, bagaimana jadinya jika materi genetik virus kita kosongkan, lalu diganti dengan materi genetik lain yang mengkodekan protein yang kita inginkan? Apakah sel inangnya nanti (misal bakteri atau jamur) akan memproduksi protein yang kita inginkan itu? Ternyata hal ini dapat dilakukan, kapsid virus yang membawa materi genetik ‘susupan’ ternyata tetap dapat menempel pada partikel reseptor sel inang, dan melakukan penetrasi serta replikasi sebagaimana halnya virus aslinya. Teknik ini sangat bermanfaat sebagai ‘pabrik’ protein untuk keperluan industri maupun riset. Selain itu virus dapat juga dimanfaatkan untuk terapi gen penyembuhan tumor dan kanker, serta dalam industri vaksin. Jadi secerdas-cerdasnya virus, masih juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia.
Mencegah Virus Datang Menyerang
Begitu virus berhasil melakukan penetrasi ke dalam sel tubuh kita –apalagi jika sudah masuk tahap replikasi– maka akan sulit untuk melawannya. Kita hanya dapat mengandalkan sistem kekebalan tubuh kita dan obat-obat antiviral untuk melumpuhkan dan menghabisi virus. Cara yang lebih mudah agar terhindar dari invasi virus adalah dengan meminimalkan kontak dengan sumber-sumber dan vektor pembawa virus. Untuk itu gaya hidup sehat, bersih, dan selalu menjaga kebugaran tubuh dengan olah raga dan asupan gizi yang cukup harus dilakukan untuk membantu mencegah virus mengobrak-abrik tubuh kita. Vaksinasi pun penting agar kita kebal terhadap virus-virus tertentu.
Bahan Bacaan:
Pitriana P, Rahmatia D. Bioekspo. PT wangsa jatra lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar