Mengenai Saya

umur berapa kamu menikah?

Kamis, 31 Maret 2011

Jilbab

Fathimah Radiyallahu ‘anha Memahami Arti Jilbab yang Sesungguhnya
September 1, 2009. Dikirim Ummu Raihanah dalam Biografi, Fiqih Muslimah, Jilbab | 58 komentar
Adakah kaum muslimin dan muslimah yang tak mengenal sosok Fathimah binti Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam? Rasanya tak mungkin! Beliau radiyallahu’anha satu-satunya putri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang hidup mendampingi beliau hingga wafatnya beliau ke Rafiqil a’la.1 Fathimah az-Zahra radiyallahu’anha adalah ratu bagi para wanita di surga (Sayyidah nisa ahlil jannah). Pemahaman beliau tentang arti jilbab yang sesungguhnya sangat layak untuk disimak dan direnungi oleh para muslimah yang sangat merindukan surga dan keridhaan RabbNya. Sudah sempurnakah kita menutup aurat kita seperti apa yang difahami Shahabiyah?

Wahai saudariku muslimah yang merindukan surga Firdaus al-A’la…Shahabiyah yang mulia ini memandang buruk terhadap apa yang di lakukan wanita terhadap pakaian yang mereka kenakan yang masih menampakkan gambaran bentuk tubuhnya. Apa yang beliau tidak sukai itu beliau sampaikan kepada Asma radiayallahu’anha sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Ummu Ja’far bahwasanya Fatimah binti Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata:

“Wahai Asma’! Sesungguhnya aku memandang buruk apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang mengenakan baju yang dapat menggambarkan tubuhnya.” Asma’ berkata : ‘”Wahai putri Rasulullah maukah kuperlihatkan kepadamu sesuatu yang pernah aku lihat di negeri Habasyah?” Lalu Asma’ membawakan beberapa pelepah daun kurma yang masih basah, kemudian ia bentuk menjadi pakaian lantas dipakai. Fatimah pun berkomentar: “Betapa baiknya dan betapa eloknya baju ini, sehingga wanita dapat dikenali (dibedakan) dari laki-laki dengan pakaian itu. Jika aku nanti sudah mati, maka mandikanlah aku wahai Asma’ bersama Ali (dengan pakaian penutup seperti itu ) dan jangan ada seorangpun yang menengokku!” Tatkala Fatimah meninggal dunia, maka Ali bersama Asma’ yang memandikannya sebagaimana yang dipesankan. ”2

Syaikh Albani rahimahullah berkata : Perhatikanlah sikap Fatimah radiyallahu anha yang merupakan bagian dari tulang rusuk Nabi shalallahu alaihi wassalam bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita meskipun sudah mati, apalagi jika masih hidup, tentunya jauh lebih buruk. Oleh karena itu hendaklah kaum muslimah zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang masih mengenakan pakaian yang sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bulatnya buah dada, pinggang, betis dan anggota badan mereka yang lain. Selanjutnya hendaklah mereka beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”3

Wahai ukhti muslimah yang dirahmati Allah,…benarlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Albani rahimahullah. Fitnah yang melanda kaum muslimah begitu deras dan hebat.Jika Fathimah radiyallahu’ anha saja tidak rela jasadnya tergambar bentuk tubuhnya tentulah dapat kita fahami bagaimana beliau mengenakan jilbab di masa hidupnya. Karena beliau sangat memahami perintah jilbab dengan pemahaman yang benar dan sempurna. Pemahaman beliau yang sangat mendalam ini jelas tersirat dari ketidaksukaannya yang beliau pandang sebagai suatu keburukan apabila seorang wanita memakai pakaian yang dapat menggambarkan lekuk tubuhnya.

Lalu bandingkanlah dengan apa yang dikenakan oleh sebagian kaum muslimah dewasa ini sangat jauh dari apa yang disyariatkan oleh Rabb mereka. Jauh panggang dari api.Mereka menisbahkan pakaian wanita dengan kerudung ala kadarnya yang sekedar menutupi leher-leher mereka tidak sampai menutupi dada dengan nama pakaian islami atau jilbab. Dan ironisnya yang memakainyapun merasa bahwa apa yang mereka pakai itu sudah benar karena melihat para artis di TV mengenakan yang demikian itu jadilah pakaian trendy ini menyebar begitu cepat dan menjadi pakaian pilihan utama mereka. Bahkan tentu terkadang kita melihat saudari kita yang memakai busana muslimah yang justru menambah fitnah karena nampak jelasnya lekuk tubuh mereka dengan penutup kepala yang melilit di leher (sehingga jenjang atau tidaknya bentuk leher terlihat sangat jelas) dan hanya sampai di bagian pundak saja tidak sampai ke dada disambung dengan pakaian ketat yang menggambarkan bentuk payudara mereka kemudian celana ketat yang menambah jelas lekukan tubuh mereka. Ada juga yang memakai abaya (gamis/pakaian terusan) memilih ukuran yang ketat daripada ukuran besar dan lapang dengan alasan agar nampak cantik dan modis! Sebagian adapula yang memakai penutup kepala dengan menyanggul rambut-rambut mereka hingga ketika mereka berjalan dapat dilihat dengan jelas ikatan rambut tersebut, karena sangat kecilnya penutup kepala yang mereka pakai maka merekapun mengikat rambut tersebut agar tidak menyembul keluar. Bukankah apa yang mereka pakai itu semua justru yang semestinya mereka jauhi karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda :

“Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum wanita yang terkutuk.”4

Di dalam hadits lain terdapat tambahan :

“Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan (jarak) sekian dan sekian.”5

Kemudian lihatlah penjelasan dari Ibnu Abdil Barr rahimahullah ia berkata:

“Yang dimaksud Nabi shalallahu alaihi wassalam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang.”6

Dari Ummu Alqamah bin Abu Alqamah bahwa ia berkata :

“Saya pernah melihat Hafshah bin Abdurrahman bin Abu Bakar mengunjungi ‘Aisyah dengan mengenakan khimar(kerudung) tipis yang dapat menggambarkan pelipisnya, lalu ‘Aisyah pun tak berkenan melihatnya dan berkata : “Apakah kamu tidak tahu apa yang telah diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dalam surat An Nuur?!” Kemudian ‘Aisyah mengambilkan khimar untuk dipakaikan kepadanya.7

Syaikh Albani menjelaskan perkataan Aisyah radiyallahu anha : Apakah kamu tidak tahu tentang apa yang diturunkan oleh Allah dalam surat An-Nuur? Mengisyaratkan bahwa wanita yang menutupi tubuhnya dengan pakaian yang tipis pada hakikatnya ia belum menutupi tubuhnya dan juga belum melaksanakan firman Allah Subahnahu wa ta’ala yang ditunjukkan oleh Aisyah radiyallahu anha yaitu “Dan hendaklah kaum wanita menutupkan khimar/kerudung pada bagian dada mereka”8

Tidakkah kita melihat perbedaan yang sangat jauh antara generasi Shahabiyah dengan kita? Mereka benar-benar menjadikan jilbab sebagai penutup tubuh dan aurat sebagai bentuk ketaatan pada perintahNya sedangkan kita justru sebaliknya menjadikan jilbab sebagai pembuka fitnah kecuali wanita-wanita yang dirahmati Allah. Jilbab yang difahami shahabiyah sebagai pakaian yang lapang (lebar) yang menutupi tubuh dari atas kepala hingga ujung kaki sedangkan kaum muslimah sekarang menganggap jilbab adalah secarik kain yang digunakan untuk menutupi rambut mereka saja sedangkan bagian-bagian lainnya mereka tutupi dengan bahan yang ala kadarnya yang tidak bisa dikatakan menutupi aurat apalagi menutupi lekuk tubuh mereka. Kepada Allahlah kita memohon pertolongan semoga kaum kita mau kembali kepada Rabb mereka dan berusaha untuk menunaikan apa yang diperintahkan Allah dan rasulNya secara sempurna dan menyeluruh. Sebagaimana firmanNya:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu(Al-Baqarah :208).

Wallahu’alam bish-shawwab.

Artikel ini telah di cek oleh : Ustadz Muhammad Elvy Syam Lc.

Sumber Rujukan :

Jilbab Wanita Muslimah menurut Al-Qur’an dan Sunnah, Syaikh Nashiruddin Al-Albani,Pustaka Tibyan,Solo.
Ringkasan Shahih Muslim, Imam Al-mundziri, Pustaka Amani, Jakarta.
Mengenal Shahabiyah Nabi Shalallahu alaihi wassalam, Mahmud al-Istanbuli, Pustaka Tibyan, Solo.
Catatan kaki:

Hadits yang di riwayatkan Bukhari V/137 dan Muslim no.2450 yang berbunyi :“Wahai Fatimah relakah engkau menjadi ratu bagi para wanita disurga?….”[Lihat Mengenal Shahabiyah Nabi Shalallahu alaihi wassalam hal :127-128] [↩]
dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyah 2/43, Al Bayhaqi 3/34-35 untuk lebih jelasnya bisa di lihat dalam Jilbab Wanita Muslimah, Syaikh Nashiruddin AlBani, hal 140-141 [↩]
Jilbab Wanita muslimah hal: 140 [↩]
dikeluarkan oleh at-Thabrani dalam “Al-Mu’jam As-Shaghir” hal. 232 dari hadits Ibnu Amru dengan sanad shahih lihat jilbab wanita muslimah hal :130 [↩]
HR.Muslim dari riwayat Abu Hurairah hadits no.1388 [↩]
dikutip oleh As-Suyuthi dalam “Tanwirul Hawalik” 3/103 lihat Jilbab Wanita Muslimah hal:131 [↩]
Ibnu Sa’ad 8/47 lihat Jilbab Wanita Muslimah hal 131 [↩]
idem hal 131 [↩]

Bayar Puasa Ramadhan dulu atau Puasa Syawal

Bayar Puasa Ramadhan Dulu Atau Puasa Sunah Syawal ?
October 24, 2006. Dikirim dalam Uncategorized | Comments Off


Bulan Syawal telah tiba,�semua bergembira termasuk ingin bersegera melaksanakan puasa sunah Syawal mengingat pahalanya yang sangat besar tapi biasanya muslimah terbentur dengan kendala haidh sehingga memiliki hutang puasa ramadhan. Apa yang harus di lakukan ? karena bulan Syawal waktunya sangat terbatas boleh ga ya muslimah puasa sunah dulu terus bayar Ramadhannya di akhirkan? Ingin tahu jawabannya? Mari kita simak fatwa syaikh Bin Baaz dan Abdullah bin Jibrin,�




HUKUM MENGQADHA ENAM HARI PUASA SYAWAL

Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz


Pertanyaan :
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya : Seorang wanita sudah terbiasa menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setiap tahun, pada suatu tahun ia mengalami nifas karena melahirkan pada permulaan Ramadhan dan belum mendapat kesucian dari nifasnya itu kecuali setelah habisnya bulan Ramadhan, setelah mendapat kesucian ia mengqadha puasa Ramadhan. Apakah diharuskan baginya untuk mengqadha puasa Syawal yang enam hari itu setelah mengqadha puasa Ramadhan walau puasa Syawal itu dikerjakan bukan pada bulan Syawal ? Ataukah puasa Syawal itu tidak harus diqadha kecuali mengqadha puasa Ramadhan saja dan apakah puasa enam hari Syawal diharuskan terus menerus atau tidak ?

Jawaban :
Puasa enam hari di bulan Syawal, sunat hukumnya dan bukan wajib berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang tahun” [Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya]

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa enam hari itu boleh dilakukan secara berurutan ataupun tidak berurutan, karena ungkapan hadits itu bersifat mutlak, akan tetapi bersegera melaksanakan puasa enam hari itu adalah lebih utama berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : ..Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)” [Thaha : 84]

Juga berdasarakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan kutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus
dikerjakan walaupun sedikit”

Tidak disyari’atkan untuk mengqadha puasa Syawal setelah habis bulan Syawal, karena puasa tersebut adalah puasa sunnat, baik puasa itu terlewat dengan atau tanpa udzur.

MENGQADHA ENAM HARI PUASA RAMADHAN DI BULAN SYAWAL, APAKAH MENDAPAT PAHALA PUASA SYAWAL ENAM HARI

Oleh Syaikh Abdullah bin Jibrin


Pertanyaan
Syaikh Abduillah bin Jibrin ditanya : Jika seorang wanita berpuasa enam hari di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan, apakah ia mendapat pahala puasa enam hari Syawal ?

Jawaban
Disebutkan dalam riwayat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:

“Artinya : Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun”

Hadits ini menunjukkan bahwa diwajibkannya menyempurnakan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib kemudian ditambah dengan puasa enam hari di bulan Syawal yang merupakan puasa sunnah untuk mendapatkan pahala puasa setahun.
Dalam hadits lain disebutkan.

“Artinya : Puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan dua bulan”

Yang berarti bahwa satu kebaikan mendapat sepuluh kebaikan, maka berdasarkan hadits ini barangsiapa yang tidak menyempurnakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit, atau karena perjalanan atau karena haidh, atau karena nifas maka hendaknya ia menyempurnakan puasa Ramadhan itu dengan mendahulukan qadhanya dari pada puasa sunnat, termasuk puasa enam hari Syawal atau puasa sunat lainnya. Jika telah menyempurnakan qadha puasa Ramadhan, baru disyariatkan untuk melaksanakan puasa enam hari Syawal agar bisa mendapatkan pahala atau kebaikan yang dimaksud. Dengan demikian puasa qadha yang ia lakukan itu tidak bersetatus sebagai puasa sunnat Syawal.



[Disalin dari buku Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita 1, penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, terbitan Darul Haq, Penerjemah Amir Hazmah Fakhruddin]

Senin, 31 Januari 2011

Sholat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik.

Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur.

Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.

A. Tata Cara Shalat Dhuha

Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:

Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: ” Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”

Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:

“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu”. “Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.

B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha

Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:

“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634)

4. Memeroleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).

5. Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)



Source: http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-sholat-dhuha.html#ixzz1CfbRxzh6

Sholat Tahajud

Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.

Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

Dalam hadist lain juga diterangkan mengenai jumlah rakaat pada pelaksanaan sholat tahajud. Pada dasarnya, jumlah rakaat sholat tahajud tidak dibatasi jumlahnya, dengan jumlah minimal 2 rakaat. Sedangkan dalam keterangan Said ibnu Yazib ra, Rasulullah Muhammad saw melakukan sholat tahajud dengan jumlah 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat sholat iftitah, 8 rakaat sholat tahajud, dan ditutup dengan 3 rakaat sholat witir.

Keutamaan Sholat Tahajud

Berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad saw, sholat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hadist yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun 5 keutamaan sholat tahajud di dunia adalah:

Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Selain 5 keutamaan di dunia, sholat tahajud juga memiliki 4 keutamaan di akhirat kelak. Keutamaan sholat tahajud di akhirat kelak adalah:

Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Tata Cara Sholat Tahajjud

Pada dasarnya, gerakan atau tata cara sholat tahajud pun tidak berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain: berwudhu, niat melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa mulai dari takbir hingga salam. Biasanya selalu dilakukan dengan 2 rokaat-2 rokaat (setiap 2 rokaat salam). Pada rokaat pertama setelah takbir membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjjutkan dengan surah lainnya. Pada rokaat kedua pun sama, membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surah lainnya (yang kita hafal).

Perbedaannya hanyalah terletak pada niatnya saja. Karena untuk mengerjakan sholat tahajud tentu saja niatnya adalah mengerjakan sholat tahajud, bukan niat untuk mengerjakan sholat yang lain.

Jadi berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana niat sholat tahajud?”, maka jawabannya adalah berniat di dalam hati untuk mengerjakan sholat sunnah tahajud. Sedangkan masalah “Lafadz niatnya”, hal itu tidak ditentukan, karena tidak ada dalil yang memperkuat atau menerangkannya.

Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sesuai keinginan kita.

Selamat Mencoba!



Source: http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-sholat-tahajud.html#ixzz1CfYqrRfs

Selasa, 25 Januari 2011

Berkenalan dengan Virus

Makhluk yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi manusia, ia sering diidentikkan dengan penyakit karena umumnya kita mengenal virus sebagai salah satu agen penyebab penyakit. Tentu kita belum lupa kehebohan penyakit flu burung dan flu babi yang membuat kita bergidik ngeri. Bagaimana tidak? makhluk tak kasat mata itu bisa membuat manusia tiba-tiba tak berdaya, bahkan tak jarang mengantarkan pada kematian. Selain flu, banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus, seperti hepatitis, cacar, rabies, beberapa jenis kanker, HIV AIDS dan lain-lain.

Virus Cartoon | Image from http://dolla.wordpress.com/
Kata “virus” berasal dari bahasa latin yang berarti toxin atau racun. Sejak diketemukan tahun 1898, sudah lebih dari 5000 jenis virus yang berhasil diungkapkan identitasnya, tersebar hampir di semua ekosistem di muka bumi ini, ada yang menginfeksi manusia, tanaman, hewan besar, hewan kecil, archaea dan bahkan bakteri yang imut-imut pun dia serang juga.
Benda Hidup atau Mati?
Virus selalu mengintervensi tubuh atau sel makhluk hidup lain. Saat berada di luar sel inang, virus tak lebih hanyalah sebuah paket bahan kimia yang terdiri atas kapsid (protein selubung tubuh) dan materi genetik berupa asam nukleat. Virus tidak dapat berkembang biak, tidak dapat makan dan menghasilkan energi untuk ‘kehidupannya’, sehingga virus lebih tepat disebut benda mati saat berdiri sendiri. Tapi begitu virus menemukan sel inang dan berhasil masuk ke dalamnya, mereka dapat bereproduksi untuk memperbanyak diri, ia juga mengambil energi yang ia perlukan untuk tumbuh dan ‘hidup’, dan yang paling berbahaya, umumnya virus akan menyebabkan inangnya sakit.
Karena sifatnya yang seperti itu, ilmuwan pun berbeda pendapat, apakah virus makhluk hidup atau benda mati? Namun akhirnya virus digolongkan sebagai makhluk peralihan dari benda mati ke makhluk hidup. Hmm…dasar virus, sukanya bikin bingung orang.
Sejarah Penemuan Virus
Virus yang pertama kali berhasil diidentifikasi dan dikristalisasi adalah Tobacco Mozaic Virus (TMV) yang menyebabkan penyakit mozaik pada tanaman tembakau. Adalah Wendell Meredith Stanley, ahli biokimia asal Amerika Serikat yang berhasil mengkristalkan virus tersebut pada tahun 1935. Penemuan virus ini tidaklah mudah, perlu waktu setidaknya 15 tahun sejak penyakit mozaik tembakau pertama kali diteliti oleh Adolf Meyer tahun 1883 hingga diketahui bahwa peyebabnya adalah virus. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanowsky sempat menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mozaik tembakau adalah senyawa toksin yang dihasilkan bakteri, namun pendapat ini dibantah oleh Martinus Beijerinck di tahun 1897 yang berhasil membuktikan bahwa benda tersebut bukanlah bakteri dan bukan pula senyawa kimia toksin.
Beijerinck mengulang percobaan Ivanowsky dengan menyaring ekstrak daun tembakau yang terinfeksi melalui suatu filter yang pori-porinya berukuran lebih kecil dari bakteri. Meskipun seluruh partikel dan bakteri sudah tersaring, namun air saringan (filtrat) yang lolos dari filter tetap menunjukkan kemampuan menginfeksi. Maka Beijerinck menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah suatu agen penyakit jenis baru. Ia menamakannya contagium vivum fluidum (kuman hidup yang dapat larut) yang kemudian disebut virus . Beijerinck berkeyakinan bahwa virus itu berbentuk cairan di alam, namun belakangan Stanley berhasil membuktikan bahwa virus TMV dapat dikristalkan.
Struktur Virus
Ukuran tubuh virus sangat kecil, kira-kira 30 nm – 450 nm saja, jauh lebih kecil dari bakteri pada umumnya yang berukuran mulai dari 500 nm. Struktur tubuh virus sangat sederhana namun efektif, seperti tadi disebutkan bahwa virus hanya terdiri atas materi genetik (DNA atau RNA) yang dilindungi oleh selubung protein yang disebut kapsid, dan beberapa jenis virus kapsidnya diselubungi oleh amplop.
Berikut ini adalah struktur virus secara umum, masing-masing virus tentu saja memiliki struktur tubuh yang berbeda-beda bentuknya.

General Structure of Virus | Image from www.sparknotes.com
Cara Virus untuk ‘Hidup’
Hidupnya virus amat bergantung pada inangnya, jadi mereka musti pintar-pintar mencari cara masuk ke dalam sel makhluk hidup. Berikut ini tahapan yang umum dilakukan oleh virus:
Penyebaran. Partikel virus dapat menyebar melalui berbagai cara dan media, bisa lewat udara, makanan, darah, atau feses yang terkonaminasi, bisa juga lewat kontak fisik, hubungan seksual dan ada pula yang menumpang pada makhluk hidup lain (vektor pembawa) seperti nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue.
Adsorpsi. Setelah adanya kontak fisik, virus akan menempel pada permukaan sel, tapi tidak sembarang sel bisa virus hinggapi, hanya permukaan sel yang memiliki reseptor (partikel penerima) yang cocok saja yang jadi sasaran. Seperti contoh Tobacco Mozaic Virus yang hanya menyerang tanaman tembakau, tapi tidak menyerang tanaman lain atau hewan dan manusia karena pada sel selain tembakau tidak terdapat reseptor yang dapat dihinggapi virus tersebut.
Penetrasi. Setelah berhasil menempel, langkah selanjutnya adalah masuk ke dalam sel tubuh inang.
Replikasi. Inilah tujuan virus memasuki sel inang, memperbanyak diri dengan memanfaatkan sistem mesin sel tubuh inang. Karena virus hanya memiliki materi genetik, maka ia memanfaatkan bahkan mengendalikan ribosom, enzim-enzim dan mesin sel lain yang diperlukan yang terdapat dalam sel tubuh inang untuk menggandakan dirinya. Benar-benar cerdas namun merugikan.
Cara virus bereplikasi pun bermacam-macam, setidaknya ada dua cara yang umum dilakukan virus untuk bereplikasi di dalam tubuh inang.
Litik. Virus yang sudah menggandakan diri di dalam sel memaksa keluar dengan cara merusak membran sel inang hingga sel inangnya akan mati. Virus ini kemudian akan menginfeksi sel lain yang masih hidup. Waktu yang diperlukan sejak virus menginfeksi hingga keluar dengan cara melisis sel inang (satu siklus) bervariatif, mulai dari hitungan menit hingga hari.
Lisogenik. Virus jenis lain melakukan replikasi tanpa merusak sel inang, karena virus jenis ini ‘hanya’ menyisipkan materi genetiknya (disebut provirus) ke dalam materi genetik sel inang. Karena provirus ini terintegrasi dengan materi genetik sel inang, maka ia akan ikut digandakan saat sel inangnya menggandakan diri, sehingga akan terbawa pada materi genetik sel anakan.
Pemanfaatan Virus
Virus memang identik dengan penyakit, tapi kita juga dapat memanfaatkan virus untuk kemaslahatan manusia. Seperti tadi dijelaskan virus dapat menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel inang, sehingga materi genetik itu dibaca oleh mesin sel inang untuk menghasilkan protein tertentu yang ‘diinginkan’ oleh virus. Nah, bagaimana jadinya jika materi genetik virus kita kosongkan, lalu diganti dengan materi genetik lain yang mengkodekan protein yang kita inginkan? Apakah sel inangnya nanti (misal bakteri atau jamur) akan memproduksi protein yang kita inginkan itu? Ternyata hal ini dapat dilakukan, kapsid virus yang membawa materi genetik ‘susupan’ ternyata tetap dapat menempel pada partikel reseptor sel inang, dan melakukan penetrasi serta replikasi sebagaimana halnya virus aslinya. Teknik ini sangat bermanfaat sebagai ‘pabrik’ protein untuk keperluan industri maupun riset. Selain itu virus dapat juga dimanfaatkan untuk terapi gen penyembuhan tumor dan kanker, serta dalam industri vaksin. Jadi secerdas-cerdasnya virus, masih juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia.
Mencegah Virus Datang Menyerang
Begitu virus berhasil melakukan penetrasi ke dalam sel tubuh kita –apalagi jika sudah masuk tahap replikasi– maka akan sulit untuk melawannya. Kita hanya dapat mengandalkan sistem kekebalan tubuh kita dan obat-obat antiviral untuk melumpuhkan dan menghabisi virus. Cara yang lebih mudah agar terhindar dari invasi virus adalah dengan meminimalkan kontak dengan sumber-sumber dan vektor pembawa virus. Untuk itu gaya hidup sehat, bersih, dan selalu menjaga kebugaran tubuh dengan olah raga dan asupan gizi yang cukup harus dilakukan untuk membantu mencegah virus mengobrak-abrik tubuh kita. Vaksinasi pun penting agar kita kebal terhadap virus-virus tertentu.
Bahan Bacaan:
Pitriana P, Rahmatia D. Bioekspo. PT wangsa jatra lestari

Nikotin; Dibalik Semua Alasan Orang Merokok

Terdapat berbagai macam alasan orang untuk merokok. Entah itu dari diri sendiri, orang lain, atau lingkungan sekitar. Rokok sering kali dijadikan tujuan dari pelarian, sebagai tolak ukur kekerenan, menghangatkan kala kedinginan, atau sekedar “teman” dalam kesendirian. Beribu-ribu alasan orang untuk merokok, tapi hanya ada satu alasan kenapa orang membeli “lintingan” daun tembakau untuk dibakar dan dihirup: Nikotin.

Stop Smoking!
Nikotin berasal dari kata Nicotiana tabacum, yang merupakan nama latin tembakau. Pertama kali ditemukan pada tahun 1828 oleh ilmuan Jerman, Posselt dan Reimann, yang menganggap senyawa ini sebagai suatu racun. Seiring dengan berkembangnya penelitian dan pengetahuan akan senyawa ini, nikotin mendapat “cap” sebagai senyawa adiktif, atau senyawa yang dapat menyebabkan candu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seseorang yang mulai merokok susah untuk berhenti. Kecanduan ini merupakan “ulah” dari nikotin dari dalam tembakau.
Kandungan nikotin pada tembakau tergantung pada jenis tembakaunya. Sebagian besar dari nikotin akan menguap pada saat tembakau atau rokok disulut, tetapi cukup dengan konsentasi yang kecil di dalam paru-paru, nikotin dapat memberian efek yang sangat besar.
Pada saat merokok, orang mungkin akan merasakan lebih tenang, lebih rileks atau santai, atau mungkin meningkatkan konsentrasi pikiran dalam bekerja. Rokok dapat menimbulkan suasana yang menenangkan dan mendukung bagi perokok. Kriteria pokok pada nikotin yang disebut sebagai zat adiktif.
Nikotin yang dihirup hanya memerlukan tujuh detik untuk mencapai peredaran darah di otak. Di sinilah nikotin mulai berulah. Nikotin dalam otak akan menstimulasi berbagai senyawa kimia neotransmiter dan hormon yang bertanggung jawab terhadap semua efek “penenang” bagi perokok. Acetylcholine dan norephineprine bertanggung jawab atas kepekaan dan peningkatan konsentrasi, beta-endorphine bertanggung jawab untuk perasaan tenang dan rileks, dan dopamine yang bertanggung jawab untuk perasaan senang dan gembira. Senyawa ini akan terus-menerus dihasilkan selama terdapat nikotin di dalam peredaran darah otak.
Zat adiktif dapat “memaksa” tubuh untuk mengonsumsinya secara terus-menerus. Nikotin menstimulasi dopamine secara berlebih akan membuat tubuh terbiasa dengan keadaan tersebut sehingga bila pada saat orang berhenti merokok dan konsumsi nikotin dihentikan, tubuh akan berontak. Dalam hal ini, dopamine sebagai senyawa yang mempengaruhi perasaan senang akan turun konsentrasinya membuat perasaan atau mood orang tersebut jatuh. Ini akan menimbulkan keresahan dan ketidak tenangan perokok dan merupakan tantangan terbesar bagi orang yang ingin berhenti merokok.
Diluar rokok, nikotin memiliki beberapa potensi yang dapat menguntungkan. Pada tahun 2010, sekelompok peneliti menyatakan bahwa nikotin pada rokok dapat diaplikasikan sebagai pestisida alami. Kemampuan “membunuh”nya telah diuji coba ke berbagai organisme seperti bakteri, cendawan, dan serangga dan memberikan hasil yang bagus.
Suatu hal menarik dimana, nikotin murni memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan nikotin yang ditemukan pada tembakau. Nikotin murni tidak akan menimbulkan gejala adiktif yang signifikan seperti pada nikotin tembakau. Hal ini dikarenakan nikotin pada tembakau akan berinteraksi dengan senyawa yang terdapat di tembakau sehingga memberikan efek yang “lebih”. Selain itu, berbeda dengan nikotin tembakau yang bersifat karsinogenik, nikotin murni tidak bersifat mutagenik dan (bersama dengan peningkatan cholinergic) dapat menyebabkan reaksi apoptosis pada sel. Reaksi apoptosis sel ini memungkinkan tubuh dapat membunuh sel-sel yang rusak dan yang berpotensi menyebabkan kanker. Karakteristik ini perlu dipelajari lebih lanjut mengingat potensinya yang besar untuk mendapatkan obat atau penanganan terhadap kanker.
Sadar atau tidak sadar, sensasi pada saat merokok itulah yang dicari oleh para perokok. Sensasi dimana nikotin dapat “menyegarkan” otak, menenangkan, dan menambah kepercayaan diri dalam mengatasi masalah-masalah yang di hadapi. Namun perlu diperhatikan juga, nikotin bukan merupakan satu-satunya senyawa yang terkandung di dalam rokok. Benzene dan formaldehid, merupakan senyawa karsinogen yang berbahaya, arsen yang sering digunakan sebagai racun tikus, dan karbon monoksida, yang merupakan komponen utama pada asap rokok dan asap kendaraan, merupakan beberapa senyawa yang terdapat pada rokok.
Seberapa kecilnya konsentrasi nikotin yang terdapat pada rokok, akan tetap berbahaya bila timbul keinginan untuk mencobanya kembali. Membiarkan nikotin “mengendalikan” otak dan senyawa-senyawa karsinogen menyerang dengan bebas, mungkin bukan jalan yang baik untuk menghadapi masalah.

STOP while there is STILL a chance.

Rujukan
Booker CJ, Bedmutha R, Vogel T, Gloor A, Xu R, Ferrante L, Yeung KKC, Scott IM, Conn KL, Berruti F, Briens C. 2010. Experimental investigation into insecticidal, fungicidal, and bactericidal properties of pyrolysis bio-oil from tobacco leaves using a fluidized bed pilot plot. Indust&Engineering Chemist Res. 49(20): 10074